Peluang Alat Transportasi Banjir untuk GoJek dan GrabBike

Jakarta pada era Gubernur Jokowi dan Ahok, di klaim tidak akan pernah terjadi banjir lagi. Namun belakangan pernyataan ini di ralat lagi pada era petahana Basuki Cahya Purnama sebagai gubernur sementara pengganti Jokowi yang sedang menjadi Presiden RI. Jika banjir pun maka akan cepat surut, begitu ralat tersebut. Kejadian alam sulit untuk di prediksi sebetulnya. Dalam hal ini saya tidak akan bicara politik, akan tetapi sebuah peluang transportasi banjir untuk pengusaha Gojek dan GrabBike.

Alat Transportasi Banjir


Peluang Wisata Banjir Menggunakan Alat Transportasi Banjir


Ini cukup ekstrim kedengarannya, namun UPS (jasa pengiriman) di Amerika Serikat juga sudah mulai mengadakan layanan kirim barang menggunakan Drone. Alat transportasi banjir ini dapat berupa sebuah kendaraan yang memiliki ketinggian diatas 1 meter. Karena banjir di Jakarta rata-rata mencapai sekitar 1 meter.

Pada era tahun 80 an, tentunya kita akrab dengan kendaraan big foot. Kendaraan seperti ini dapat digunakan untuk alat transportasi banjir. Saat banjir, para driver GoCar dan GrabCar banyak yang tidak turun ke lapangan. Tentunya, selain beresiko terhadap mesin mereka, juga kemacetan parah biasa terjadi walau hanya ada genangan sedikit saja di jalan-jalan protokol di Jakarta.

Mobil yang dapat dipakai untuk alat transportasi banjir dapat berupa Jeep atau SUV. Seperti Ford EcoSport, Ford Everest, LandRover, Cherokee, Taft GT dan sebagainya. Hanya saja kendaraan tersebut cukup mahal. Namun peluang alat transportasi banjir ini sudah tentu cukup besar, bahkan lebih besar dari alat transportasi biasa. Tidak semua kendaran pribadi yang di miliki warga Jakarta dapat melintasi banjir. Ini adalah peluang yang lebih besar.

Manajemen Gojek dan GrabBike bisa saja menerapkan tarif sesuai dengan kondisi dan kompetisi. Tentunya dalam kondisi banjir, tidak banyak perusahaan transportasi yang turun ke lapangan. Adapun kebutuhan transportasi banjir sangat di perlukan oleh warga Jakarta. Sehingga dalam menghadapi banjir, warga Jakarta tidak perlu pasrah dengan liburan sementara menunggu banjir surut.

Demikian halnya bagi perusahaan taksi di Jakarta seperti BlueBird, Taksi Ekspress, dan sebagainya, mereka bisa saja membuat alat transportasi banjir yang serupa.

Banjir Merupakan Downtime Bagi Perusahaan


Para karyawan tidak dapat ke kantor untuk bekerja. Periode banjir hingga surut dapat memakan waktu satu minggu. Artiya dalam 5 hari perusahaan mengalami kelumpuhan operasional. Jika sebuah perusahaan yang memiliki 1000 orang karyawan yang libur sementara karena banjir selama 5 hari, dan gaji karyawan tersebut rata-rata Rp. 5 juta, maka biaya downtime tersebut adalah :

Rp. 5 juta x (5 hari libur banjir / 20 hari kerja kantoran) = Rp.1.250.000 per karyawan. Maka dengan 1000 karyawan artinya biaya downtime libur banjir Jakarta tersebut adalah Rp 1.250.000.000,- (satu milyar dua ratus lima puluh juta rupiah).

Dengan biaya downtime banjir Rp. 1.250.000,- selama 5 hari, tentunya akan menarik jika GoJek dan GrabBike memberikan solusi bagi perusahaan-perusahaan di Jakarta. Tarif yang ditawarkan tentu harus dapat menghemat biaya downtime tersebut. Disinlah keahlian manajemen Gojek dan GrabBike dapat mengambil peran dalam melahirkan sebuah produk terbaru yakni 'Alat Transportasi Banjir' yang bermanfaat untuk mengurangi biaya downtime atas inefisiensi libur karyawan akibat banjir. Bisa saja Go-Jek dan GrabBike menerapkan tarif transortasi banjir semisal 2 hingga 4x lipat dari tarif kendaraan normal.

Go-Jek dan Grab Bike dapat hadir memberikan solusi dalam menghadapi bencana atau sebagai disaster recovery solution bagi warga DKI Jakarta.

Peluang Wisata Banjir Menggunakan Alat Transportasi Banjir 


Peluang lainnya adalah, akan ada saja orang-orang yang ingin berwisata banjir di Jakarta. Dalam artian, mereka ingin melihat suasana atau kondisi banjir di Jakarta seperti apa. Dulu waktu banjir Jakarta selama beberapa hari, terus terang saya sempat penasaran seperti apa banjir Jakarta. Setelah wilayah Kelapa Gading surut, saya mengendarai mobil masuk tol gratis dan melihat genangan air di Sunter yang rata dengan danau. Ini hanya untuk orang-orang yang ingin mengobati rasa penasaran saja, akan tetapi saya yakin akan ada ratusan mungkin ribuan orang yang sangat penasaran melihat kondisi banjir di Jakarta.

Alat transportasi banjir juga dapat berupa Jet Ski ataupun perahu karet untuk evakuasi korban banjir. Dengan menggunakan Jet Ski, tentunya akan dapat meningkatkan brand Gojek aau GrabBike (tergantung siapa yang lebih cepat menghadirkan solusi wisata banjir ini). Ini merupakan ide yang cukup ekstrim namun memiliki potensi yang cukup besar jika dijalankan. Dengan JetSki, tentunya wisata banjir di Jakarta akan lebih seru dan menarik minat warga Jakarta. Tentunya, untuk JetSki dan perahu karet hanya dapat untuk melayani warga yang terkena banjir, misalnya di wilayah Jakarta Barat, Utara dan sebagian wilayah Timur.

Kini kita tidak perlu mengeluh karena banjir. Karena setiap tetes hujan itu merupakan berkah dari yang maha penyayang untuk seluruh mahluk hidup. Dengan alat transportasi banjir , para pekerja perkantoran tidak perlu mengorbankan jatah cuti mereka. Pemilik perusahaan akan terhindar dari biaya downtime dan inefisiensi operasional. Oleh karena itu, segeralah mendiskusi alat transportasi banjir mumpung Jakarta masih sering tergenang.



Komentar